Tanggal
Percobaan :27 April 2015
TanggalLaporan:
29 April 2015
LAPORAN
HubunganKspdenganPengendapan
Diajukanuntukmemenuhisalahsatutugas
Mata Pelajaran Kimia
Guru pembimbing :IbuEuisSutardiyahS.PddanIbuSyarahNabilah
Kelas : XI MIA 7
SekolahMenengahAtasNegeri 24 Bandung
Jl. A.H Nasution No 27 , Bandung
40619
Tahunajaran 2014/2015
judul
perrcobaan :" HubunganKspdenganPengendapan"
tanggal
percobaan : senin, 27 april 2015
I.
Tujuan
a. Mengetahuihubunganantaraterbentuknyaendapandalamsuatureaksidengantetapanhasil
kali kelarutannya (ksp)
II.
DasarTeori
Kelarutansuatuzat di
dalamsuatupelarutmenyatakanjumlahmaksimumsuatuzat yang dapatlarut di
dalamsuatupelarut. Satuankelarutanumumnyadinyatakandalam gram/L ataumol/L.
sedangkanhasil kali kelarutan (Ksp)
adalahnilaikesetimbangankelarutansuatusenyawa yang sebandungdenganhasil kali
ion-ion penyusunsenyawatersebut. Secaraumum, rumusanhasil kali kelarutanadalahKsp
AmBn = [An+]m [Bm-]n.
TINJAUAN
PUSTAKA
Kelarutan
suatu senyawa didefinisikan sebagai jumlah terbanyak (yang dinyatakan baik
dalam gram atau dalam mol) yang akan larut dalam kesetimbangan dalam volume
pelarut tertentu pada suhu tertentu. Meskipun pelarut – pelarut selain air digunakan
dalam banyak aplikasi, larutan dalam air adalah yang paling penting dan banyak
digunakan (Oxtoby, 2001).
Jika
sejumlah zat terlarut dibiarkan berhubungan dengan sejumlah terbatas pelarut,
pelarutan terjadi secara terus menerus. Hal ini berlaku karena adanya proses
pengendapan, yaitu kembalinya spesies (atom, ion dan molekul) kedalam keadaan
tak larut. Pada waktu pelarutan dan pengendapan terjadi dengan laju atau
kecepatan sama, kuantitas terlarut yang larut dalam sejumlah pelarut tetap sama
pada setiap waktu. Proses ini adalah satu kesetimbangan dinamis dan larutannya
dinamakan larutan jenuh. Konsentrasi larutan jenuh dikenal sebagai kelarutan
zat terlarut dalam pelarut tertentu .
Sifat kesetimbangan diantara padatan
ion yang sedikit larut dan ion-ionnya dalam larutan berair, dikenal dengan
kesetimbangan kelarutan. Kelarutan zat terlarut diketahui dari konsentrasi
dalam larutan jenuhnya, biasanya dinyatakan dalam banyaknya mol zat terlarut
per liter larutan jenuh. Seperti halnya kesetimbangan asam-basa, akan diketahui
bahwa kesetimbangan kelarutan sangat dipengaruhi oleh kehadiran ion senama.
Kesetimbangan kelarutan dari zat-zat terlarut tertentu juga dipengaruhi secara
serentak oleh reaksi asam-basa. Inilah sebabnya, mengapa beberapa zat terlarut
yang tidak larut dalam air mudah larut dalam larutan asam. Masih ada pula
faktor lain yang dapat meningkatkan kelarutan zat terlarut, ialah pembentukan
ion kompleks (Petrucci, 1987).
Kesetimbangan
kimia adalah kesetimbangan dinamis, karena dalam sistem terjadi perubahan zat
pereaksi menjadi hasil reaksi, dan sebaliknya.
Sebagai contoh :
AB + CD AC + BD
Dalam
kesetimbangan ini, terjadi reaksi AB dan CD menjadi AC dan BD, dan pada saat
yang sama, AC dan BD bereaksi menjadi AB dan CD. Akibatnya keempat zat dalam sistem itu
jumlahnya mendekati konstan (Syukri,
1999).
Sistem
kesetimbangan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sistem kesetimbangan homogen
dan sistem kesetimbangan heterogen, Yaitu :
1. Kesetimbangan homogen
merupakan kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai kesamaan fase,
sehingga sistem yang terbentuk itu hanya memiliki satu fase.
2. Kesetimbangan heterogen
merupakan suatu kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai lebih dari satu
fase, sehingga sistem yang terbentuk pun mempunyai lebih dari satu macam fase.
Dalam
kimia terdapat hubungan antara konstanta kesetimbangan dengan persamaan reaksi
yang disebut Hukum Kesetimbangan. Konstanta kesetimbangan konsentrasi adalah
hasil perkalian antara zat hasil reaksi dibagi dengan perkalian konsentrasi zat
pereaksi, dan masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya (Syukri,
1999).
Rumus
tetapan kesetimbangan yang menggambarkan kesetimbangan antara senyawa ion yang
sedikit larut dengan ion-ionnya dalam larutan berair dinamakan tetapan hasil
kali kelarutan, disingkat Ksp. Ksp yaitu hasil kali konsentrasi tiap ion yang
dipangkatkan dengan koefisiennya masing-masing.
Senyawa
Ksp
MgCO3
3,5 x
10-8
PbCl2
1,6 x
10-5
PbI2
7,1 x
10-9
CaF2
2,7 x
10-11
Ba (OH)2
5 x 10-3
BaCO3
5,1 x
10-9
CaSO4
9,1 x
10-6
SrSO4
3,2 x
10-7
ZnS
1,0 x
10-21
MnS
2,5 x
10-13
Tabel 1.
Tetapan Hasil Kali Kelarutan pada Suhu 25oC (Petrucci, 1987)
Nilai
Ksp berguna untuk menentukan keadaan senyawa ion dalam larutan, apakah belum
jenuh, tepat jenuh, atau lewat jenuh, yaitu dengan membandingkan hasil kali ion
dengan hasil kali kelarutan, kriterianya adalah sebagai berikut :
1. Apabila hasil kali ion-ion yang
dipangkatkan dengan koefisiennya masing-masing kurang dari nilai Ksp maka
larutan belum jenuh dan tidak terjadi endapan.
Apabila
hasil kali ion-ion yang dipangkatkan koefisiennya masing-masing sama dengan
nilai Ksp maka kelarutannya tepat jenuhnamun tidak terjadi endapan.
Apabila
hasil kali ion-ion yang dipangkatkan koefisiennya lebih dari nilai Ksp, maka
larutan disebut lewat jenuh dan terbentuk endapan.
(Syukri,
1999).
Ksp senyawa dapat ditentukan dari
percobaan laboratorium dengan mengukur kelarutan sampai keadaan tepat jenuh.
Dalam keadaan itu, kemampuan pelarut telah maksimum untuk melarutkan atau
mengionkan zat terlarut. Kelebihan zat terlarut walaupun sedikit akan menjadi
endapan. Larutan tepat jenuh dapat dibuat memasukkan zat kedalam pelarut
sehingga lewat jenuh. Endapan disaring dan ditimbang untuk menghitung massa
yang terlarut (Syukri, 1999).
Larutan
jenuh didefinisikan sebagai larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah
yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara zat terlarut yang larut dan
yang tak larut. Pembentukan larutan
jenuh dapat dipercepat dengan pengadukan yang kuat dari zat terlarut yang
berlebih. Banyaknya zat terlarut yang
melarut dalam pelarut yang banyaknya tertentu, untuk menghasilkan suatu larutan
jenuh disebut kelarutan zat terlarut.
Lazimnya kelarutan dinyatakan dalam gram zat terlarut per 100 cm3 atau
100 gram pelarut pada temperatur yang sudah ditentukan (Brady, 1999).
Suatu
larutan tak jenuh kalah pekat (lebih encer) dari pada larutan jenuh. Dan suatu larutan lewat jenuh lebih pekat
dibandingkan dengan larutan jenuh. Suatu
larutan lewat jenuh biasanya dibuat dengan membuat larutan jenuh pada
temperatur yang lebih tinggi. Zat
terlarut haruslah lebih banyak larut dalam dalam pelarut panas dari pada dalam
pelarut dingin. Jika tersisa zat
terlarut yang belum larut, sisa itu disingkirkan. Larutan panas itu kemudian didinginkan dengan
hati-hati untuk menghindari pengkristalan (Brady, 1999).
Menurut
prinsip Le Chatelier, sistem pada keadaan setimbang menanggapi peningkatan salah
satu preaksinya dengan cara menggeser kesetimbangan dimana arah pereaksi
tersebut dikonsumsi. Kelarutan senyawa ion yang sedikit larut semakin rendah
kelarutannya dengan kehadiran senyawa lain yang memberikan ion senama. Pengaruh
ion senama yang ditambahkan dalam larutan jenuh adalah menurunkan kelarutan,
sedangkan pengaruh ion tak senama yang lebih dikenal dengan istilah pengaruh
garam, cenderung meningkatkan kelarutan (Petrucci, 1987).
Hubungan
hasil kali kelarutan berlaku dengan cukup tepat untuk maksud analisis
kuantitatif, hanya untuk larutan jenuh elektrolit yang sedikit dapat larut dan
dengan sedikit penambahan garam lain.
Dengan hadirnya garam dalam konsentrasi yang sedang, konsentrasi ion dan
kuat larutan akan bertambah. Pada
umumnya ini akan mengecilkan koefisien aktifitas kedua ion akibatnya
konsentrasi ion dan kelarutan harus bertambah agar hasil kali kelarutan
konstan. Efek ini, yang paling kentara
bila elektrolit tambahan itu tidak bersekutu ion dengan garam yang sedikit
dapat larut, dapat disebut efek garam
Untuk
garam yang sedikit larut (kelarutannya kurang dari 0,01 mol/dm3), adalah suatu
fakta eksperimen bahwa perkalian konsentrasi-konsentrasi molekuler total
ion-ion adalah konstan pada temperatur konstan. Hasil kali ini disebut hasil
kali kelarutan
Untuk
garam yang sangat larut (misalnya CaCl),
konsentrasi ion dalam larutan air yang jenuh sangat tinggi sehingga larutan
menjadi sangat tidak ideal. Ada banyak pengabungan ion – ion dalam larutan yang
menghasilkan pasangan sementara ion dengan muatan yang berlawanan dan juga
dalam kelompok yang lebih besar. Oleh karena itulah kita membatasi perhatian
kita pada pasangan garam larut dan tidak larut (Oxtoby, 2001).
Nilai Ksp berguna untuk menentukan keadaan
senyawa ion dalam larutan, apakah belum jenuh, tepat jenuh, atau lewat jenuh,
yaitu dengan membandingkan hasil kali ion dengan hasil kali kelarutan,
kriterianya adalah sebagai berikut :
1. Apabila hasil kali ion-ion
yang dipangkatkan dengan koefisiennya masing- masing kurang dari nilai Ksp maka
larutan belum jenuh dan tidak terjadi endapan.
2. Apabila hasil kalli ion – ion
yang dipangkatkan koefisiennya masing – masing sama dengan nilai Ksp maka
kelarutannya tapat jenuh, namun tidak terjadi endapan.
3. Apabila hasil kali ion – ion
yang dipangkatkan koefisiennya lebih dari nilai Ksp, maka larutan disebut lewat
jenuh dan terbentuk endapan.
Hubungan
antara kelarutan dengan Ksp yaitu Ksp dapat menentukan kelarutan dan kelarutan
dapat pula dihitung dari tabel Ksp. Pengaruh ion senama, sejak ini larutan
jenuh yang mengandung ion-ion yang berasal dari satu sumber padatan murni.
Kelarutan senyawa ion yang sedikit larut semakin rendah kelarutannya dengan
kehadiran yang memberikan ion senama. Pengaruh ion senama dalam kesetimbangan
kelarutan adalah misalnya larutan yang jernih dengan penambahan sedikit larutan
yang mengandung ion senama akan menurunkan kelarutan zat, dan kelebihan
terlarut mengendap. Pengaruh ion senama lebih dikenal dengan istilah pengaruh
garam. Kelarutan meningkat apabila terjadi pembentukan pasangan ion dalam
larutan. Faktor yang lebih nyata dari pasangan ion adalah jika ion yang
berperan serta dalam kesetimbangan kelarutan secara bersamaan terlibat dalam
kesetimbangan asam basa atau ion kompleks. Maka nilai Ksp tergantung pada suhu
(Administrator,2009).
III.
AlatdanBahan
1. Pipettetes
2. Tabungreaksi
3. LarutanCaCl210-5 M 2 mL
4. LarutanCaCl2 0.1 M 2 mL
5. LarutanH2C2O4 10-5
M 1 mL
6. LarutanH2C2O4 0.1 M 1 mL
7. LarutanNa2CO310-5M 1
mL
8. LarutanNa2CO3 0.1 M 1
mL
IV.
LangkahKerja
1. Siapkan 4 buahtabungreaksidanmasingmasingdiberi label 1-4
2. Padatabung 1 , dimasukkan 1 mL larutanCaCl2 10-5
M dan 1 mL larutan H2C2O4 10-5 M
3. Padatabung 2 , dimasukkan 1mL larutanCaCl2 0.1
Mdan 1 mL larutanH2C2O4 0.1 M
4. Padatabung 3 , dimasukkan 1mL larutanCaCl2 10-5
Mdan 1 mL larutanNa2CO310-5M
5. Padatabung
4, dimasukkan 1 mL larutanCaCl2 0.1
Mdan 1 mL larutanNa2CO3 0.1
M
6. Amati perubahan yang terjadi
V.
TabelPengamatan
VI.
Pembahasan/ analisis data
Dalampercobaantersebuttabung 1 yang
dimasukkan 1 mL larutan CaCl2 10-5
M dan 1 mL larutan H2C2O4 10-5 M, campuranlarutantersebuttidakmengendap. Tabung 2 yang
dimasukkan 1mL larutan CaCl2 0.1 M dan 1 mL larutan H2C2O4
0.1 M ,campuranlarutantersebutmengendap.
Tabung 3 yang dimasukkan 1mL larutan CaCl2 10-5 M dan 1
mL larutanNa2CO310-5M ,
campuranlarutantersebuttidakmengendap.
Dan yang terakhirtabungke 4 yang dimasukkan 1 mL larutanCaCl2 0.1 Mdan 1 mL larutanNa2CO3 0.1 M ,campuranlarutantersebutmengendap. Kita bisamengetahuiapakahlarutantersebutmengendapatautidak
,bisadenganmengetahuiKspdan Qcnya. ApabilaQc>Kspmakalarutantersebutakanmengendap.
Dan apabilaQc<Kspmakalarutantersebuttidakakanmengendap.
ApabilaQc = Kspakanterjadilarutanjenuh.
VII.
Kesimpulan
Jadi, terjadinyaendapanpadaginjalmenyebabkanadanyabatuginjal.
Dan endapanitubisaterjadiantaralarutanKalsiumKlorida (CaCl2)
denganAsamOksalat (H2C2O4) danKalsiumKlorida
(CaCl2) denganNatriumKarbonat (NaCO3). EndapansendiridapatterjadiapabilaQclebihbesardariKsp
(Qc >Ksp)
“Terbentuknya batu
ginjal karena Ksp<Qsp”
VIII.
DaftarPustaka
SudarmoUnggul , 2013, KIMIA , Jakarta , Erlangga
Brady, James E. Kimia
Universitas Asas dan Struktur Edisi kelima jilid 1. Binarupa Aksara : Jakarta.
Oxtoby david w,dkk
.2001.Prinsip- Prinsip Kimia Modern. Erlangga, Surabaya
Petrucci, R. H. 1987.
Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga. Jakarta
Syukri. 1999. Kimia dasar
2. ITB: Bandung.
IX.
LampiranJawaban
JawabanPertanyaanPengumpulandata :
1. CaC2O4
2.
CaC2O4 Ca2+
+ C2O42-
3.
Ksp CaC2O4 [Ca2+][C2O42-]
4. CaCO3
5.
CaCO3
Ca2+ + CO32-
6.
Ksp CaCO3 [Ca2+][CO32-]
JawabanPertanyaanAsosiasi
1. Tidak
2. Apabila Qc >Ksp ,
larutantersebutmengendapdanapabila Qc <Ksplarutantersebuttidakmengendap
3. Qc <Ksp, Qc = Ksp
4. Akan bergeserkekanan
(aquos)
5. Qc >Ksp
6. Akan bergeserkekiri
(solid)
7. Tidakakanbergeserdalamkesetimbangan
8. Tidak
9. Ksp> Qc =
tidakmengendap
Ksp = Qc =
tidakmengendap ,akanterjadilarutanjenuh
Ksp<Qc = mengendap
DOKUMENTASI
The best slots with no deposit bonuses 2021
BalasHapusList of The Best Slots with No Deposit Bonuses 2021 — Here is a list of the best casino sites with no deposit bonuses in luckyclub 2021. There is no doubt that this casino