Minggu, 17 Mei 2015

makalah dampak pemanasan global/efek rumah kaca

Abstrak

Efek Rumah kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Pada kenyataanya, di lapisan atmosfer terdapat selimut gas. Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan rumah kaca.
Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca) sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan ke angkasa akan meningkat pula. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan dampak dari efek rumah kaca.
Sebagai saran, Penggunaan emisi gas karbon dioksida, mobil-mobil yang boros bahan bakar sebaiknya lebih diefisienkan, mengganti bahan bakar minyak dengan tenaga tata surya yang ramah lingkungan dan penghijauan kembali hutan-hutan yang sudah ditebang untuk mengurangi kadar karbondioksida.
















BAB I
PENDAHULUAN





















BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Pemanasan global merupakan peningkatan suhu rata-rata di bumi. Seperti, peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pemanasan global disebabkan oleh efek gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia.
Karena adanya pemanasan global suhu di planet bumi menjadi semakin panas, makin banyaknya bencan alam dan berbagai fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali.
Di era globalisasi ini,mungkin kita menduga udara yang akhir-akhir ini di bumi semakin hari semakin panas kita rasakan. Suhu pun tidak stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di mka bumi ini terancam. Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara liar merupakan salah satu penyebab semakin panasnya suhu bumi, karena tidak seimbangnya kadar karbon dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh msin-mesin industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain. Hal tersebut bukanlah suatu masalah yang mesti kita risaukan. Mana mungkin tindakan dari satu atau dua orang makhluk hidup bisa mengganggu kondisi planet bumi yang maha besar ini. Mungkin itu semua yang ada dipikiran kita.
Sejak revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia – khususnya di Eropa terus meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian lingkungannya, namun seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan pun juga gencar dilaksanakan.

2.      Permasalahan
Didalam isi karya tulis yang kami susun ini telah kami ambil beberapa masalah, yaitu kami ingin mengatahui dampak pemanasan global secara mendasar. Masalah tersebut kami rangkum dalam beberapa hal, yaitu :
2.1  apa yang dimaksud pemanasan global?
2.2  Apa penyebab terjadinya pemanasan global?
2.3  Apa dampak dari pemanasan global terhadap alam?
2.4  Apa dampak dari pemanasan global pada bidang sosial dan politik?
2.5  Bagaimana cara pengendalian pemanasan global?

3.      Tujuan
Tujuan kami membuat karya tulis ini bukan hanya untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Bahas Indonesia, tetapi masih banyak tujuan lain dari pembuatan karya tulis ini, diantaranya :
a.       Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang pemanasan global.
b.      Agar kami dan para pembaca pada umumnya dapat mengenal lebih dalam tentang keadaan alam tempat hidupnya.
c.       Agar menjadi motivasi bagi kami dan para pembaca untuk menjaga dan menumbuhkan rasa cintanya terhadap alam semesta ini.
d.      Dapat menambah pengetahuan disamping pelajaran yang diterima di sekolah.













































BAB II
PEMBAHASAN





















BAB II
PEMBAHASAN


2.1.  Pemanasan Global
Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfir, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 + 0,180C (1,33 + 0,320F) selama ratusan terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa “Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke 20. Kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik termasuk semua akademik sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi masih terbanyak beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh Proyek IPCC meunjukan suhu permukaan global akan meningkat 1,1 hingga 6,40C (2,0 – 11,50F) antara tahun 2020 dan 2140.
Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengeani emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang. Serta model-model sensitifitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagaian besar penelitian terfokus pada periode sehingga tahun 2000. Pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari 1000 tahun. Walaupun tingkat emisi gas rumah kaca tidak stabil ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkitakan akan menyebabkan perubahan-perubahan lain, seperti naiknyapermukaan air laut, meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrim serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akiabat-akibat pemanasan global yang laina adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.

2.2. Penyebab Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari, sebagaian besar berbentuk radiasi gelombang pendek. Ketika energi ini tiba di permukaan bumi, ia akan berubah dari cahaya menjadi panas. Permukaan bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali. Sisanya sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah, gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfir akibat menumpuknya gas-gas rumah kaca, antara lain: uap air, karbondioksida, sulfurdioksida, dan metana yang menajadi perangkap gelombang radiasi ini. Jika keadaan ini terjadi terus menerus akan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan terus meningkat.
Dengan semakin meningkatkany akonsentrasi gas-gas ini di atmosfir, semakian banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Bumi sebenarnya telah lebih panas 330C (590F) dari suhu semulanya. Jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -180C hingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaiknya, apabila gas-gas tersebut berlebihan di atmosfir, akan mengakibatkan pemanasan global.
    Gas rumah kaca
Gas-gas rumah kaca (Green House Gases) adalah beberapa jenis gas yang terperangkap di atmosfer dan berfungsi seperti atap rumah kaca yang mampu meneruskan radiasi gelombang panjang matahari, namun menahan radiasi inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi.
Gas-gas yang dimaksud antara lain adalah Karbon diokasida (CO2), Metan (CH4), Nitrous Oksida (N2O), Hydrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs) dan Sulfur heksaflorida (SF6).
Sumber gas-gas rumah kaca tersebut dapat terbagi menjadi dua yaitu alami dan akibat aktifitas manusia. Gas rumah kaca yang terjadi secara alami adalah CO2, methane. Sedangkan gas yang dihasilkan akibat aktifitas manusia antaralain CO2 (Proses pembakaran bahan bakar fosil), NO2 (aktifitas pertanian dan industri), CFC, HFC, PFC (proses industri dan konsumen). dan kebakaran hutan, industri peternakan, pembangkit listrik, dan transportasi merupakan penyumbang terbesar emisi karbon,yang menyebabkan pemanasan global.
Menurut Forest Destruction, Climate Change and Palm Oil Expansion in Indonesia 2008, Indonesia menduduki urutan ketiga dunia sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca dunia, setelah Cina dan Amerika Serikat Penyebabnya diperkirakan hilangnya 2 juta hektare lahan hutan di Indonesia setiap tahun, baik karena kebakaran maupun penebangan liar, khususnya hutan di lahan gambut di Kalimantan.
Aktivitas penebangan dan kebakaran hutan di Asia Tenggara diperkirakan menyumbang 2 miliar ton karbon dioksida (CO2) ke udara. Nilai ini setara dengan 8 % emisi global yang berasal dari bahan bakar fosil. Dan sekitar 90 persen emisi CO2 dari hutan gambut di Asia Tenggara disumbangkan oleh Indonesia. Kementerian Negara Lingkungan Hidup menyatakan, sepanjang 2003-2008, total sumber emisi karbon dioksida di Indonesia setara dengan 638,975 gigaton.
Selubung gas rumah kaca tepatnya terdapat di lapisan troposfer pada ketinggian 7-16 km diatas permukaan bumi.











Umpan Balik
Umpan balik dihasilkannya pada saat penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca, seperti CO2. Pemanasan pada walnya akan menyebabkan lebih banyaknya uap air yang menguap ke atmosfir. Karena uapm air sendiri merupakan gas rumah kaca. Pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah air di udara sampai tercapainya siuatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Umpan balik meningkatkan kandungan air di udara namunkelembaban relatif di udara hampir konstan atau agak menurun, karena udara menjadi menghangat. Umpan bhalik hanya berdampak secara perlahan dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya jika dilihat dari atas awan tersebut akan memantulkan sinar matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendingin.
Variasi Matahari
Variasi yang dihasilkan dari matahari dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan. Variasi matahari akan memanaskan stratosfer. Fenomena variasi matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi, mungkintelah memberikan efek pemanasan di masa pra industri hingga tahun 1950.
Menurut perkiraan Duke University bahwa matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata selama periode 1900-2000 dan sebar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.
Menurut beberapa peneliti, bahwa variasi matahari hanya membawa pengaruh kecil terhadap pemanasan global, yaitu sekitar 0,07%.

2.3. Dampak Terhadap Alam
Iklim Mulai Tidak Stabil
Selama pemanasan global, daerah bagian utama dari belahan bumi utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lain. Akibatnya gunung-gunung es akan mencair Musim tnam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cendrung meningkat. Daerah hangat akan menjadi lembab karena lebih banayak air yang menguap dari lautan. Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan cuaca hujan. Badai akan menjadi lebih sering, air akan lebih cepat menguap dari tanah yang akan dapat mengakibatkan beberapa daerah menjadi kering. Selain itu juga, angin akan bertiup kencang dan cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Peningkatan Permukan Laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan laut juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikan permukaan laut. Tinggi permukaan laut diseluruh dunia telah meningkat 10-25cm (9-10 inchi) selama abad ke 20 dan ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9-88cm (4-35inchi) pada abad ke 21. Perubahan tinggi laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai dan dapat menenggewlamkan beberapa negara.

Suhu Global Cendrung Meningkat
Bagian selatan kanada, sebagai contoh mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Dilain pihak, lahan pertanian ropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak musim bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

Gangguan Ekologi
Hewan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghidari dari efek pemanasan ini, karena sebagaian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Dalam pemanasan global, henwan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau ke selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

2.4. Dampak Sosial dan Budaya
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas dan nkematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit yang dengan bencana alam (banjir, badai, dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian, dimana sering muncul penyakit diare, malnutrisi, difisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air. Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk berkembangbiak. Dengan adanya perubahan iklim ini, maka munculah spesies vektor penyakit (eq. Aedes Agipty). Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang targetnya adalah organisme tersebut.
Selain itu bisa diprediksi bahwa ada beberapa spesies yang akan punah karena perubahan ekosistem. Gradasi lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vektor-vektor diseases. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol, akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernapasan, seperti asma, alergi, coccidiodomicosys, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

2.5. Pengendalian Pemanasan Global
Pengendalian dilakukan dengan cara mengatasi epek yang dilakukan sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim pada masa depan. Kerusakan yang pernah dapat diatasi dengan berbagai cara, misalnya:
a.       Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut.
b.      Pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi.
Adapun dua cara pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca:
a.       Mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfir dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya di tempat lain.
b.      Mengurangi produksi gas rumah kaca.
2.6. Cara Menghilangkan Karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi terutama yang muda dan cepat.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikan gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar dari perut bumi.

















BAB III
PENUTUP
















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan bumi. Penyebab terbesar pemanasan global adalah efek gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia melalui efek rumah kaca. Pemanasan global sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini, seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, perubahan jumlah dan pola presipitasi, berpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, punahnya berbagai jenis hewan dan munculnya berbagai penyakit.
Pemanasan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang ditimbulkan sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya: menghilangkan karbondioksida di atmosfir dengan cara menanam dan memelihara pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi produksi gas rumah kaca.

Saran

1.         Penggunaan emisi gas karbon dioksida, mobil-mobil yang boros bahan bakar sebaiknya lebih diefisienkan.
2.         Mengganti bahan bakar minyak dengan tenaga tata surya yang ramah lingkungan.
3.         Penghijauan kembali hutan-hutan yang sudah ditebang untuk mengurangi kadar karbon dioksida.
4.         Penganekaragaman bahan bakar minyak, gas, tenaga listrik, bahkan tenaga tata surya.
5.         Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia sebaiknya melakukan pemeliharaan kendaraan emisi gas karbon dioksida atau dengan kata lain melaksanakan program Langit Biru untuk mengurangi kadar polusi udara yang sudah di ambang batas,  terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
6.         Efek rumah kaca yang tidak terkendali dapat menyebabkan perubahan ekologi yang sulit ditebak, seperti perubahan suhu dan pola hutan yang mengurangi produktivitas pertanian.
7.         Kerugian Indonesia di bidang pertanian karena perubahan iklim yang disebabkan oleh dampak efek rumah kaca diperkirakan sangat besar. ANGLAS (Asian Least Gost Greenhouse Gas Abatement Strategy) memaparkan bahwa efek rumah kaca mengakibatkan antara lain: naiknya permukaan air laut, krisis air bersih, meningkatnya frekuensi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, rusaknya infrastruktur daerah tepi pantai, dan menurunnya produksi pertanian.



Daftar Pustaka


WAWANCARA BAHASA SUNDA


PANGANTEUR

             
Puji sinareng sukur urang panjatkeun kahadirat Allah SWT, nu mana parantos masihan rahmat sareng karuniana, sangkan panulis bisa ngarengsekeun laporan wawancara basa sunda.
          Panulis nyadar rengsena laporan ieu teh lain ku sorangan tapi seeur bantosan ti rekan-rekan, sangkan kitu panulis ngahaturkeun nuhun kasadaya pihak anu tos ngabantosan panulis dina ngarengsekeun laporan ieu.
          Kritik sareng saran anu sipatna ngabangun nyampurnakeun ieu tugas, anu di harepkeun sangkan leuwih alus, boh dina panulisan boh dina pamikiran keur nyampurnakeun tugas ieu kaharepna deui.
          Panulis ngahaturkeun nuhun ka Ibu Titik salaku guru basa sunda, sareng ka Rivai salaku narasumber.


                                                                                                                               Bandung, 11 Mei 2015
                                
  
                                                                                                                                                Panulis










Daptar Eusi


PANGANTEUR
Daptar Eusi
Teori Wawancara
Tujuan, Tempat, Waktu jeung Narasumber
Daptar Patanyaan
Hasil Wawancara
Lampiran

















Teori Wawancara
Wawancara nyaeta hiji kagiatan komunikasi anu geus ilaharna lumangsung di masyarakat. Ngan teu kabeh masyarakat sok ngahajakeun saban waktu ngawawancara. Wawancaranah biasana di lakukeun ku wartawan atawa sajabana.
Wawancara mah ka asup kagiatan nyarita dua arah, aya nanya jeung aya ngajawab. Samemeh ngalakukeun wawancara urang perlu tatahar heula sabaraha hal anu dianggap perlu disadiakeun. Kalimah tanya anu disusun ku urang ulah panjang teuing, mun bisa mah parondok jeung togmol ( langsung ) kana sasaran.
Diantarana saperti kieu :   
-         Keur kaperluan naon ?
-         Naon wae nu ditanyakeunana ?
-         Saha anu rek ditanya ?
-         Kamana kudu nepunganana ?
-         Iraha waktuna ?
Kalimah tanya jadi bahan pikeun urang dina waktu geus tepung jeung narasumber. Narasumber jalma nu baris dipenta kateranganana, oge bisa rupa-rupa gumantung kana kaperluan pananya. Upama perlu informasi ngenaan kasenian, pendidikan, olah raga, kitu wae satuluyna. 












Tujuan, Tempat, Waktu jeung Narasumber
Tujuan : Pikeun meunangkeun informasi ngeunaan kagiatan PPL UPI jurusan sejarah.
Narasumber
Wasta : Bambang
Umur : 21tahun
TEMPAT SARTA WAYAH WAWANCARA
Tempat : Di ruang PPL
Wayah  : 08 Mei 2015, tabuh : 14.00

Daptar Patanyaan
-          Dupi nami saha?
-          Didieusebagainaon pak?
-          kunaon pak hoyong janteun ppl di SMAN 24 Bandung?
-          ari bapangajarkelasmanawae? Kelas nu bapa ajar eta dipilihbapaatauditentukeunsakola?
-          terus tindakan ka murid eta the kumaha?kudu ambek kah atau kumaha?
-          menurutbapa,tiasa henteu 24 make kurtilas?
-          janteunsolusina kumaha yeuh pak?
-          janteunmaksadna anak 24 teh kumaha pak?
-          intina mah lewih sae lamun siswa teh mementingkan proses tabatan nilai kitu nya pak?







WAWANCARA
Nu nanya : punteun pak ngawagel waktosna sakedap... sateu acanna nepangkeun simkuring saparakanca teh ti kelas 11 mia 7, gaduh maksad sareung tujuan bade ngawawancara bapak perkawis tugas wawan cara basa sunda anu dipasihan ku bu sofi salaku guru pabimbing bsa sunda. Mulai baenya pak ti pertanyaan anu pertama, Namibapa teh saha?
Narasumber : Bambang
Nu nanya : Didieu sebagainaon pak?
Narasumber : Bapa mah ti mahasiswa PPL tiupimatapelajaransejarah
Nu nanya : Kunaon pak hoyong janteun ppl di SMAN 24 Bandung?
Narasumber : Kahijibapa alumni SMAN 24 Bandung kaduabumi sepuh bapamahcakeut SMAN 24 Bandung jadi tiasa ngirit biaya ongkos, sereung oge parantos diatur atur deui jadi pilihanna ka SMAN 24 Bandung
Nu nanya : Ohh kitu nya pak.. ari bapa ngajar kelas mana wae? Kelas nu bapa ajar eta dipilih bapa atau ditentukeun sakola?
Narasumber : Di tentukeun guru pembimbing ti 24 nyaetakupakdenibapangajar di kelas 10 aya di kelas 11 oge aya, kelas 10 na the 10 iis 1 jeungiis 2 lamunkelas 11 mahkelas 11 mia 7,11 mia 8,11 iis 1, jeung 11 iis 2.
Nu nanya : Seeur oge nya pakk..lewih enak ngajar kelas 10 atawa kelas 11?
Narasumber : Lamun ceuk bapa mah tergantung ka jam pelajaranana mun misalna enjing-enjing biasana barudak leuwih fresh otak na. Lamun siga 11 mia 7 tosmah jam pelajarana teh rakhir barudak na araktif etateh luar biasa, guru jeung siswa na tarepar sadayana.
Nu nanya : Ayeuna ngomongkeun kelas 11 Mia 7 yeuh pa. Pan saur bapa mia 7 the aktif aktif, aya teu anu kaaktifan mia 7 nu kaleuwihan teuing jadi malah bisa di bilangsalah?
Narasumber : Nya paling iyeu mah kebiasaan anak-anak SMA kebiasaan sok celetak celetuk lamun dikelas teh kadang kadang sok jadi heboh ngajieun kelas hirup tapi kadang kadang sok garing siga “naonsih”
Nu nanya : Walahh bisa dugi ka kitu nya pak.. hehe. Oh nya pak, di 24 perna aya pengalaman nu ngajieun timbul pertanyaan “abdib the dihargaan teu sih di dieu?” terus tindakan ka murid eta the kumaha? kedah ambek kah atau kumaha?
Narasumber : Mun eta mah bapa nyobaan kudu sabar tapi lamun tos katerlaluan mah bapa kedah  nyandak tindakan kucara menegur sacara pendekatan personal teu langsung diambekan diharepeun kelas, kan eta mah bisi siswana malah makin down, percaya diri na makin turun. Lamun pendekatan personal mah pan raos ngobrol na ambeh “tidak ada yg tersakiti”
Nu nanya : Menurutbapabisa henteu anak 24 make kurtilas?
Narasumber : Sebenerna tiasa tapi halanganna kangge anak-anak ayeuna mah nyaeta media social jeung handphone. upami media social jeung handphone digabungkeun jeung anak-anak muka eta sapanjang poe, eta teh siotakna bakal tertuju ka media social tidak akan pada pembelajaran dikelas jadi anak jaman sekarang tak bisa lepas dari handphone dimulai dari bangun tidur sampai mau tidur pasti pada di sekitar  yah galebih dari setengah meter
Nu nanya : Janteun solusina kumaha nya pak kirakira?
Narasumber : Solusina perlahan dikurangi tong dugi hp sareng media social jadi hiji hal anu Adiktif saperti narkoba, engke na siswa jadi teu bisa hidup tanpa hp.
Nu nanya : Kesan pesan bapa ngajar di 24 anu parantos ngagunakeun kurtilas kumaha bae pa??
Narasumber : Kangge 24 kesannyab alhamdulillahanak-anak nya bisa diajar dengan baik namun ya ada beberapa halangan teknis . kalo untuk pesananak-anak duaempat yang nota bennya sudah pada pinter dan mau tambah pinter lagi, tapi bukan Cuma pinter aja, ahlak lebih diimbangi jadi ya artinya pengetahuan emang segala-galanya tapi dengan karakter hidupakan lebih bermanfaat kurang lebih seperti itu
Nu nanya :janteun maksadna anak 24 teh kumaha pak?
Narasumber :kirang berkarakter masih keneh kagerus ku arus jaman terus di turutan baei , naon wae nu keur heboh diturutan dikelas joget-joget nyanyi-nyanyi naonlaheta
Nu nanya :tapikan namanya juga anak sma pak, remaja-remaja yang masihlabil
Narasumber : iya labil memang labil tapi ya jangan di bawa sampai dalem mendingan belajar dulu ibadah jangan main teruss main hpterus yang lain lupa
Nu nanya :intina mah lewih sae lamun siswa teh mementingkan proses tabatan nilai kitu nya pak?
Narasumber :ya setuju
Nu nanya : muhun atuh pak sakitu bae wawancara ti simkuring saparakanca, nyuhunkeun hapunteun bilih aya kata kata anu teu ngeunah ka kuping ku bapa, hatur nuhun sateuacanna bilih nga wagel waktos bapak.. assalamualaikum pak..
Narasumber : muhun teu sawios da nuju istirahat ieu.. sami sami waalaiikumussalam....

HASIL WAWANCARA

Wasta narasumber nyaeta Bambang, di SMA N 24 bandung teh anjeunna janteun PPL, nyaeta PPL dina matapelajaran sejarah. Alesan anjeunna milih janteun PPL di 24 nyaeta kusabab anjeunna mantan murid 24, sareung bumi anjeunna oge cakeut jeung 24. Janteun kamana-mana teh teu sesah. Anjeunna gaduh tugas PPL di kelas 10 jeung 11, leuwih tepatna di kelas 10 iis 1 jeung 2, sareung dikelas 11 mia7-8, 11 iis1-2. Kelas anu bade diajar ku anjeunna teh tos di tangtukeun ku pa deni selaku guru pabimbing di sman 24 bandung ieu.
Salah sahiji kelas anu anjeunna ajar teh nyaeta kelas 11 mia 7. Dikelas ieu teh lumayan aktip, tapi seseurnamah mun anjeunna ngajr teh malah anteun garandeng, nu akhinamah ngajadikeun kelas kondusip. Janteun siga teu ngahargaan gulu upami nuju nerangkeun teh.
Upami soal KURTILAS mah, anjeunna tos percaya kana murid 24 tiasa ngajalankeunnana. Tapi kakurangannana ti ieu budak 24 teh nyaeta “social media” . sabenernamah teu salah lamun ngagunakeun sosmed, tapi lolobana ti budak 24 teh malah ngajadikeun sosmed teh kawas narkoba anu adiktip pisan.
Amanat ti anjeunnamah kanggo barudak 24 teh kudu pinter ngatur ngatur waktu, kudu pinter otakna jeung alus oge akhlakna, kusabab budak 24 teh kurang berkarakter. Intinamah “tong mikiran nilai hungkul, tapi mikiran ogo prosesna nu bener teh kudu kumaha”












LAMPIRAN